Rabu, 02 September 2009

Kemiskinan? Emang Lo Pikirin.....


Ngomongin tentang kemiskinan maka kita bakal ngomongin satu hal yang bikin hatiku euneuk; TKI! Trus terang, aku kecewa banget sama pemerintah Malaysia dalam hal ini (yang lainnya juga/tar aku gak dianggap nasionalis, seperti yang lagi hangat dibicarakan tentang klaim Malaysia terhadap budaya Indonesia). Actually, aku gak pernah ngedenger Malaysia terguncang perekonomiannya, terganggu stabilitas politiknya, dan terganggu keadaan sosialnya gara-gara keberadaan TKI. Masalah keberadaan TKI illegal kupikir cuma berhubungan ama keinginan pemerintah Malaysia untuk lebih tertib dalam mengatur masyarakatnya juga untuk memperkuat legitimasi kedaulatan negaranya.

Tapi, reaksi yang ditunjukkan pemerintah Malaysia kepada para TKI adalah sebuah tindakan pendisiplinan yang arogan dan memandang seolah-olah TKI bukan manusia. Mereka diburu, ditangkap, dan dihukum cuma gara-gara mereka gak punya kertas-kertas yang bernama dokumen kerja resmi.

Emang sih, aku akui kebobrokan negara kita dalam menghasilkan output rakyat yang sebagian besar tak mengenyam pendidikan memadai sehingga mereka terpaksa menjadi kuli-kuli yang gampang dibodohi dan ditipu. Negara ini juga adalah negara miskin yang sok kaya yang tak mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk rakyatnya. Rakyat Indonesia ingin tetap hidup dengan bekerja. Lalu, dengan keadaan seperti ini, apa salahnya jika rakyat Indonesia mencari pekerjaan di tempat lain? Di suatu negara yang lebih mapan misalnya.

Salah satu negara yang dituju TKI adalah Malaysia, karena negara ini memang jauh lebih mapan ekonominya disanding negara kita. Para TKI menyimpan banyak harapan dalam ringgit-ringgit Malaysia, biaya hidup mereka, biaya hidup keluarga mereka di kampung. Para TKI bekerja keras untuk mendapatkan ringgit-ringgit itu, siang malam membanting tulang.

Bukankah seharusnya pemerintah Malaysia berbangga diri ketika ada segerombolan besar manusia yang menganggap Malaysia adalah sebuah harapan bagi kehidupan mereka??? Apakah para TKI itu membuat kotor Malaysia? Apakah keberadaan beribu dari mereka telah mengancam kehidupan rakyat Malaysia? Apakah eksistensi mereka memang begitu dipedulikan sehingga kertas dokumen resmi agar mereka bisa bekerja di Malaysia begitu berarti dan bagi TKI yang tidak memilikinya harus enyah??? Dan, (fuhhh) miskin miskin dah lo……

Harusnya Malaysia lebih bijak, bukankah Allah memerintahkan hamba-hambaNYA bertebaran di muka bumi untuk mencari rezeki. Lalu mengapa ketika mereka mencoba bertebaran di muka bumi Allah, orang-orang yang merasa memiliki kekuasaan atas bumi ini menghalangi mereka dengan meminta dokumen untuk mencari rezeki yang halal dan resmi???

Jujur saja, hatiku sakit banget saat lihat para TKI yang bersembunyi di hutan dikejar-kejar aparat Malaysia. Astagfirullah, apakah mereka mencuri sandal? Maling ayam? Pemerkosa? Koruptor? Hey….! Mereka itu cuma ingin bekerja untuk menyambung hidup! Mereka seharusnya dilindungi bukan diburu!! Mereka memburu TKI seperti memburu pesakitan!

Aku malah tak denger apa-apa tentang tindakan pemerintah Malaysia terhadap perusahaan-perusahaan yang memakai tenaga para TKI namun tak membayar upah mereka. Apakah pemerintah Malaysia akan mengabaikannya cuma karena TKI yang bekerja itu illegal? Lalu dimana keadilan? Terhalang dokumen izin kerja resmi?

Tentang masalah dokumen itu, aku pun geram bangeeet ama pemerintah negara yang jadi pendukung seekor burung ini (inget lagu garuda pancasila). Sudah tahu gak mampu menghidupi rakyatnya dengan layak, menyediakan kemudahan untuk rakyatnya supaya bisa menghidupi diri sendiri di tempat lainpun tetap aja gak mampu. Aku gak ngerti tetek bengek pengurusan dokumen yang bikin pembuatan kertas-kertas dokumen itu jadi sulit dan mahal—3000 ringgit atau 7 jutaan. Yang aku ngerti, dokumen-dokumen itu adalah kertas! Bukan motor yang harganya juta-jutaan! Emang ada ya kertas yang harganya juta-jutaan, kertas apaan tuh…..?

Akhirnya, yang bisa kulakukan cuma bersedih dan terenyuh. Aku berharap semoga pemerintah Malaysia bisa menjadikan rasa kemanusiaan sebagai dokumen resmi bagi keberadaan TKI di negara mereka, kaloupun gak bisa, ya gak usah segitunya kali memperlakukan para TKI. Dan buat pemerintahan negara dimana aku tinggal di dalamnya, aku cuma berharap kalian satu hari aja bener-bener mikirin rakyat kalian yang kebanyakan masih miskin ini, kami tidak layak miskin andai saja kalian-kalian mau sedikit aja untuk tidak terlalu kaya.

Hallooooo….! Jawab dunk, sms ke…………………

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Wesnie Blog © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO