Kamis, 06 Agustus 2009

Punk, Rock, dan Individualitas


Ngedengerin album "American Idiot" Green Day, bagi gue, (secara keseluruhan) album ini lumayan bagus. Kebanyakan lagunya emang mirip ama lagu-lagu di album awal kemunculan mereka. Tapi ada keunikan tersendiri dalam album ini. Album dibuat tematik dengan garis cerita, lengkap dengan karakter utama bernama Jesus of Suburbia. Seluruh lirik dalam lagu menggambarkan jatuh bangun sang tokoh dengan segala pandangan dan perjuangan politik sampai pergulatan emosinya. Menjadikan American Idiot sebagai sebuah opera. Dan Green Day menyebutnya Punk Rock Opera.

Sebenernya ini bukan hal baru. The Who dan Genesis pernah melakukan hal yang serupa. Tapi ini menjadi menarik karena Green Day adalah band Punk Rock. Sebuah counter culture yang muncul pada awal '70-an terhadap musik rock yang dianggap larut dalam sistem komersialisme pasar.

Musik Punk Rock cenderung sederhana, bertempo relatif cepat, gaya vokal agresif serta cita rasa suara yang cenderung kasar. Dalam hal lirik mereka anti basa-basi, straight to the point dan lebih sering mengangkat tema-tema sosial politik. Lagu "God Save The Queen"-nya Sex Pistols menunjukkan hal ini: God Save The Queen/ The Fascist Regime/ They Made You A Moron/ Potential H-Bomb. Dan semangat yang sama masih ada pada Green Day.

Punk Rockers cenderung anti-romantisisme. mereka menolak segala hal yang bersifat kepura-puraan, basa-basi atau kalimat yang bermegah-megahan dengan lirik simbolik seperti Stairway to Heaven-nya Led Zepplin.

Itulah musik Punk Rock. Musik yang dulu cuman main di bawah tanah. Kemudian diangkat (juga) ke panggung bisnis.

Sekali lagi kapitalis menunjukkan ketamakannya. Apa pun yang bisa dijual akan disambar dan dijadikan uang.

Green Day semula berada di bawah label minor Lookout Records, kemudian dirangkul Warner. Gue harap mereka tidak kehilangan semangat punk rock dan individualitas mereka.

You are an individual. Siapa pun Anda dan apa pun yang Anda miliki di dunia ini, jaga, pelihara, dan hidupilah individualitas itu.
Di zaman sekarang ini banyak orang kehilangan individualitas dan menjadi idiot, tolol. Dan kalaupun pinter, biasanya munafik.



Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Wesnie Blog © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO